Orientasi Perusahaan Terhadap Pasar
- Konsep Produksi
Konsep produksi
adalah salah satu konsep tertua dalam bisnis. Konsep ini menyatakan bahwa
konsumen lebih menyukai produk yang tersedia dalam jumlah banyak dan tidak
mahal. Para manajer dari bisnis yang berorientasi pada produksi berkonsentrasi
untuk mencapai efisiensi produksi yang tinggi, biaya rendah dan distribusi
massal. Pemasar juga menggunakan konsep produksi ketika suatu perusahaan ingin
memperluas pasar.
- Konsep Produk
Konsep produk
berpendapat bahwa konsumen menyukai produk yang menawarkan kualitas, kinerja
atau fitur inovatif terbaik. Manajer dari organisasi ini berfokus untuk membuat
produk yang unggul dan senantiasa memuktahirkannya. Dan suatu produk baru tidak
akan sukses jika tidak didukung oleh harga, distribusi, iklan dan penjualan
yang tepat.
- Konsep Penjualan
Konsep penjualan
beranggapan bahwa konsumen dan bisnis, jika dibiarkan tidak akan membeli cukup
banyak produksi organisasi. Karenanya, organisasi tersebut harus melakukan
upaya penjualan dan promosi yang agresif.
Konsep penjualan
dipraktikan paling agresif untuk barang-barang yang tidak dicari (unsought
goods) yaitu barang –barang yang biasanya tidak terpikirkan untuk dibeli
konsumen, seperti asuransi, ensiklopedia, peti mati. Kebanyakan perusahaan juga
mempraktikan konsep penjualan ketika mengalami kelebihan kapasitas. Tujuannya
adalah menjual apa yang mereka buat, alih-alih membuat apa yang diinginkan
pasar.
- Konsep Pemasaran
Konsep pemasaran
beranggapan bahwa kunci untuk mencapai tujuan organisasi adalah menjadi lebih
efektif daripada pesaing dalam menciptakan, menghantarkan dan mengomunikasikan
nilai pelanggan yang lebih baik kepada pasar sasaran yang dipilih.
- Konsep Pemasaran
Holistik
Konsep pemasaran
holistik didasarkan atas pengembangan desain, dan pengimplementasian program
pemasaran, proses, dan aktivitas-aktivitas yang menyadari keluasan dan sifat
saling ketergantungannya. Pemasaran holistik menyadari bahwa “segala hal
berarti” dalam pemasaran-dan bahwa perspektif yang luas dan terintegrasi sering
kali diperlukan.
Terdapat 4
komponen luas yang mencirikan pemasaran holistik, yakni :
a.
Pemasaran
Hubungan
Pemasaran hubungan
(relationship marketing) bertujuan untuk membangun hubungan jangka panjang yang
saling memuaskan dengan konstituen kunci guna mendapatkan dan mempertahankan
bisnis.
Empat konstituen
kunci untuk pemasaran hubungan adalah pelanggan, pegawai, mitra perusahaan
(saluran pemasok, distributor, dealer, agen) , dan anggota financial (pemegang
saham, investor, analisis).
Hasil akhir dari
pemasaran hubungan adalah aset perusahaan yang unik disebut jaringan pemasaran.
Jaringan pemasaran terdiri atas perusahaan dan pemegang kepentingan
pendukungnya – pelanggan, pegawai, pemasok, distributor, pengecer, agen
periklanan, ilmuwan universitas dan lainnya – yang dengannya perusahaan
tersebut telah membangun hubungan bisnis yang menguntungkan. Prinsip operasinya
sederhana : bangunlah jaringan hubungan yang efektif dengan para pemegang
kepentingan kunci, dan keuntungan akan mengikuti.
Tujuan lainnya
dari pemasaran hubungan adalah menempatkan penekanan yang lebih besar pada
kegiatan mempertahankan pelanggan. Menarik pelanggan baru mungkin memerlukan
biaya 5 kali lebih besar daripada melakukan pekerjaan yang cukup baik untuuk
mempertahankan pelanggan yang sudah ada.
b.
Pemasaran
Terintegrasi
Dalam pemasaran
terintergrasi, seorang manajer harus dapat mengombinasikan sarana bauran pemasaran, dari empat jenis
yang luas, yang disebutnya empat P dalam pemasaran: produk (product), harga
(price), tempat (place), dan promosi (promotion).
Empat P
melambangkan pandangan penjual terhadap
perangkat pemasaran yang tersedia untuk mempengaruhi pembeli. Dari sudut
pandang pembeli, setiap perangkat pemasaran dirancang untuk memberikan manfaat
bagi pelanggan. Rincian pelengkap aktivitas pemasaran berpusat pada pelanggan.
Keempat dimensinya (SIVA) dan pertanyaan-pertanyaan pelanggan yang hendak
dijawabnya dapat kita lihat dibawah ini :
1. Solusi
(solution)
2. Informasi
(Information)
3. Nilai
(Value)
4. Akses
(Access)
Dua tema kunci
dari pemasaran terintegrasi adalah
1. Banyak
aktivitas pemasaran yang berbeda-beda mengomunikasikan dan menyampaikan nilai.
2. Ketika
di koordinasikan, aktivitas pemasaran memaksimalkan efek gabungannya.
c.
Pemasaran
Internal
Pemasaran internal
adalah tugas merekrut, melatih dan memotivasi karyawan-karyawan yang kompeten,
yang ingin melayani pelanggan dengan baik. Pemasar yang cerdas menyadari bahwa
aktivitas pemasaran di dalam perusahaan bisa menjadi sepenting atau bahkan
lebih penting daripada aktivitas pemasaran yang diarahkan keluar perusahaan.
Tidak masuk akal menjadikan pelayanan yang prima sebelum staf perusahaan siap
memberikannya.
Pemasaran internal
harus terjadi pada dua tingkat
- Tingkat
satu, berbagai fungsi pemasaran yaitu tenaga penjualan, periklanan,
pelayanan pelanggan, manajemen produk, riset pemasaran harus bekerja sama.
Terlalu sering tenaga penjualan menganggap manajer produk menetapkan harga
atau kuota penjualan “terlalu tinggi” atau direktur periklanan dan manajer
merek tidak menyetujui suatu kampanya iklan. Semua fungsi pemasaran ini
harus dikordinasikan dari sudut pandang pelanggan.
- Tingkat
dua, departemen-departemen lain harus menerapkan pemasaran, mereka juga
harus “memikirkan pelanggan”. Disini pemasaran bukan sekedar departemen,
melainkan orientasi perusahaan.
Jadi pemasaran
internal mengharuskan penyelarasan vertikal dengan manajemen senior dan
penyelarasan dengan horisontal dengan departemen lain sehingga setiap orang
memahami, menghargai, dan mendukung upaya pemasaran.
d.
Pemasaran
kinerja
Pemasaran holistik
juga mencakup pemasaran kinerja dan memahami pengembalian bagi bisnis dari
aktivitas dan program pemasaran dan juga menjawab keprihatinan yang lebih luas
dan pengaruh hukum, etika sosial, dan lingkungan mereka.
- Akuntabilitas
finansial, pemasar semakin dituntut untuk membuktikan investasi mereka
manajemen senior dalam konteks finansial dan profotabilitas, dan juga
dalam konteks membangun merek dan menumbuhkan basis pelanggan. Sebagai
akibatnya, mereka memakai berbagai ukuran finansial untuk mengukur nilai
langsung dan tidak langsung yang diciptakan oleh usaha-usaha pemasar
mereka.
- Pemasaran
tanggung jawab sosial, efek dari pemasaran jelas melampaui perusahaan dan
pelanggan hingga ke masyarakat secara keseluruhan. Pemasar harus
mempertimbangkan secara cermat peran mereka dalam konteks etika,
lingkungan hukum, dan sosial yang lebih luas dari akivitas-aktivitas
mereka. Kesadaran ini melahirkan konsep pemasaran yang disebut “konsep
pemasaran berwawasan sosial.” Konsep pemasaran berwawasan sosial menuntut
pemasar untuk memasukkan pertimbangan sosial dan etika dalam praktik
pemasaran mereka. Mereka harus menyeimbangkan dan menyiasati kinerja yang
sering mengalami konflik, yaitu laba perusahaan, kepuasan konsumen, dan
kepentingan publik.