-->

PENGANGGURAN

PENGANGGURAN
1.TINGKAT PENGANGGURAN
Pengangguran adalah orang yang tidak mempunyai pekerjaan, sedang mencari pekerjaan, atau sedang mempersiapkan suatu usaha baru. Sedangkan tingkat pengangguran adalah perbandingan antara jumlah peganggur dan jumlah angkatan kerja dalam dalam kurun waktu tertentu yang dinyatakan dalam persentase.
Jika peningkatan jumlah angkatan kerja disuatu negara tidak diimbangi dengan peningkatan daya serap lapangan pekerjaan, maka tingkat pengangguran di negara tersebut tinggi. Sebaliknya, jika peningkatan jumlah angkatan kerja diimbangi dengan peningkatan daya serap lapangan kerjanya, maka tingkat pengangguran rendah.
Di Indonesia, berdasarkan tingkatan pendidikannya jumlah penganggur didominasi oleh lulusan SLTA ke bawah. Hal ini disebabkan karena daya saing dari lulusan SLTA kebawah masih sangat jauh dibandingkan oleh tingkatan Diploma I, II & III/ akademi dan universitas.

2.JENIS PENGANGGURAN DAN PENYEBABNYA
Pengangguran dapat dikelompokan menurut factor penyebab terjadinya dan menurut lama waktu kerjanya.
A.Jenis Pengangguran Menurut Factor Penyebab Terjadinya
Berdasarkan factor penyebab terjadinya, pengangguran dapat dibagi menjadi pengangguran konjuktur ( siklis ), structural, friksional, dan musiman.
Pengangguran konjungtur / siklis  (cyclical unemployment ) adalah pengangguran yang disebabkan oleh turunnya kegiatan perekonomian suatu negara. Pada saat perekonomian suatu negara menurun maka daya beli masyarakat menjadi berkurang. Akibatnya barang menumpuk di gudang. Perusahaan industri mengurangi kapasitas produksi dan mungkin juga akan menghentikan semua kegiatan produksinya karena barang yang diproduksi tidak laku di pasaran. Karena perusahaan industri telah menghentikan kegiatan produksinya maka sebahagian buruh akan diberhentikan. Dipihak lainnya pertambahaan penduduk terus berlanjut dan setiap waktu menghasilkan angkatan kerja baru. Dengan demikian , akan terjadi pengangguran dimana-mana. Dimasa resesi jumlah pengangguran siklis akan terus meningkat karena faktor dari jumlah orang yang kehilangan pekerjaan semakin meningkat. Dan dibutuhkan waktu yang lebih lama lagi untuk mendapatkan pekerjaan.
Pengangguran structural adalah pengangguran yang terjadi karena perubahan structural atau perubahaan komposisi perekonomian. Perubahaan struktur tersebut memerlukan sebuah keterampulan baru agar dapat menyasuaikan diri dengan keadaan yang baru. Sebagai contohnya, adanya peraliihan sector ekonomi dari sector pertanian ke sector industry. Peralihaan tenaga kerja dari sector pertanian ke sektoe industry memerlukan penyesuaian, sehingga tenaga kerja dari sekor pertanian harus terlebih dahulu didik.
Pengangguran friksonal adalah pengangguran yang terjadi karena kesulitan temporer mempertemukan pemberi kerja dan pelamar kerja. Kesulitan-kesulitan temporer ini antara lainnya adalah waktu yang diperlukan dalam proses pelamaran dan seleksi oleh pemberi kerja. Umumnya pemberi kerja menginginkan kualitas yang tinggi dari calon pekerjanya. Tentu hal ini memerlukan waktu untuk menentukan plihhan. Disisi lainnya pelamar kerja juga menginginkan pekerjaan terbaik dengan fasilitas terbaik juga. Dan sama halnya dengan pemberi kerja, pencari kerja juga membutuhkan waktu untuk menentukan keputusannya. Pengangguran ini juga bias terjadi karena faktor jarak dan kurangnya informasi yang memadai. Pelamar tidak mengetahui dimana ada lowongan pekerjaan dan pengusaha juga tidak mengetahui dimana adanya tenaga kerja yang mememuhi syarat. Secara umum pengangguran friksional tidak dapat dihindarkan. Tetapi dapat dipersingkat dengan penyediaan informasi yang memadai.
Penngangguran musiman adalah pengangguran yang terjadi karena pergantiaan musim. Adanya waktu yang tak terpakai karena tidak adanya pekerjaan antara musim yang satu dengan musim yang lainnya. Contohnya adalah dibidang pertanian, saat musim panen telah habis maka petani tidak akan mempunyai pekerjaan lagi sampai musim tanam kembali tiba. Petani disini termasuk dalam pengangguran musiman.
B.Jenis Pengangguran Menurut Lama Waktu Kerja
Berdasarkan lama waktu kerja, pengangguran dapat dibagi dalam tiga kelompok yakni pengangguran terbuka, setengah pengangguran dan pengangguran terselubung.
Pengangguran terbuka adalah kondisi dimana seseorang sama sekali tidak bekerja dan sedang mencari pekerjaan. Pengangguran terbuka bisa saja terjadi karena lapangan pekerjaan yang kurang, ketidakcocokan antara kesempatan kerja dan latar belakang pendidikan , dan tidak mau bekerja.
                     Untuk menghitung berapa besar tingkat pengangguran terbuka dapat digunakan rumus sebagai berikut:
Pengangguran terbuka adalah kondisi dimana seseorang sama sekali tidak bekerja dan sedang mencari pekerjaan. Pengangguran terbuka bisa saja terjadi karena lapangan pekerjaan yang kurang, ketidakcocokan antara kesempatan kerja dan latar belakang pendidikan , dan tidak mau bekerja.                      Untuk menghitung berapa besar tingkat pengangguran terbuka dapat digunakan rumus sebagai berikut:
   
Setengah menganggur adalah situasi dimana orang bekerja, tetapi tenaganya kurang dimanfaatkan diukur dari curahan jam kerja, produktivitas kerja, dan penghasilan yang diperoleh. Misalnya orang yang bekerja sebagai tenaga kerja lepas ( freelance ) dimana dia tidak memiliki kepastian dalam mengerjakan pekerjaan dalam waktu tertentu.
               Untuk menghitung berapa besar jumlah setengah menganggur dapat digunakan rumus berikut :
Setengah menganggur adalah situasi dimana orang bekerja, tetapi tenaganya kurang dimanfaatkan diukur dari curahan jam kerja, produktivitas kerja, dan penghasilan yang diperoleh. Misalnya orang yang bekerja sebagai tenaga kerja lepas ( freelance ) dimana dia tidak memiliki kepastian dalam mengerjakan pekerjaan dalam waktu tertentu.                Untuk menghitung berapa besar jumlah setengah menganggur dapat digunakan rumus berikut :
•       Pengangguran terselubung ( disquised unemployment ) terjadi karena pekerja tidak bekerja secara optimal. Kondisi ini disebabkan oleh ketidak sesuaian antara bakat pekerja dan pekerjaan yang dilakoni/dijalani. Dampak ketidakcocokan ini akan berpengaruh terhadap produktivitas yang rendah dan gaji yang rendah pula. Penganguran terselubung juga bisa terjadi karena suatu pekerjaan yang jumlah pekerjanya melebihi batas wajar.

C.DAMPAK PENGANGGURAN TERHADAP PENDAPATAN NASIONAL

Pengangguran merupakan suatu masalah pokok dalam masyarakat modern. Jika tingkat penganguran tinggi, maka sumber daya akan terbuang secara percuma dan tingkat pendapatan masyarakat akan menjadi rendah/merosot. Situasi ini akan menimbulkan suatu kelesuhan ekonomi yang berpengaruh  pada emosi masyarakat dan dalam kehidupan masyarakat sehari-hari.
Pengangguran bendampak besar pada pembangunan nasional. Dampak pengangguran terhadap pembangunan nasional dapat dilihat melalui hubungan antara pengangguran dan indikator-indikator berikut :
a). Pendapatan Nasional Dan Pendapatan Perkapita
Upah merupakan suatu komponen terpenting dalam perhitungan pendapatan nasional. Apabila tingkat pengangguran semakin tinggi, maka nilai komponen upah akan semakin kecil. Dengan demikian, nilai pendapatan nasional pun semakin kecil.
Pengertian pendapatan perkapita sendiri adalah pendapatan nasional dibagi jumlah penduduk. Oleh karena itu, nilai pendapatan nasional semakin kecil karena pengangguran akan menurunkan nilai pendapatan perkapita.
b). Penerimaan Negara (pajak)
Salah satu sumber penghasilan terbesar negara adalah pajak, khususnya pajak penghasilan. Pajak penghasilan diwajibkan atas mereka yang memiliki penghasilan  diatur melalui undang-undang. Apabila tingkat pengangguran tinggi maka jumlah orang yang membayar pajak akan semakin rendah. Akibatnya penerimaan negara pun akan berkurang.
C.. Beban Psikologis
Semakin lama orang menganggur maka semakin besar pula nenam psikologis yang ditaggung. Secara psikologis orang yang menganggur akan merasa tertekan. Sehingga akan berpengaruh dalam berbagai prilaku dalam kehidupan sehari-hari. Efek dari psikologis ini akan mempunyai efek domino di mana secara social, orang mengangur akan merasa minder karena status sosialnya belum jelas.
d.  Biaya Sosial 
Dengan semakin besarnya jumlah pengngguran, semakin besar pula biaya sosial yang harus dikeluarkan. Biaya itu mencakup peningkatan tugas-tugas medis, Biaya keamanan, dan biaya peradilan sebagai akibat meningkatnya jumlah kriminalitas.

4. CARA MENGATASI PENGANGGURAN
Sebelumnya telah dijelaskan berbagai dampak negativ dari pengangguran bagi seseorang, masyarakat, dan negara. Untuk mengatasi hal tersebut, ada perlu upaya terpadu dalam bidang kesempatan kerja.
a.Cara Mengatasi Pengangguran Siklis 
Pengangguran siklis adalah pengangguran yang diakibatkan oleh menurunnya kegiatan perekonomian karena masa resesi. Penurunan kegiatan perekonomian umumnya dimulai dengan melemahnya permintaan akan barang. Akibat melemahnya permintaan akan barang  adalah berkurangnya produksi.  Dampak dari pengangguran produksi adalah terjadinya pemutusan hubungan kerja (PHK) atau penghentian usaha sama sekali.
Untuk mengatasi hal tersebut diperlukan beberapa langkah antara lainnya peningkatan daya beli masyarakat. Daya beli masyarakat dapat ditingkatkan dengan cara meningkatan penghasilan.
Pemerintah harus membuka proyek yang bersifat umum semisalnya pembangunan jalan, pembangunan irigasi dan lain sebagainya. Cara lainnya adalah dengan mengarahkan permintaan masyarakat untuk pembelian jasa atau barang, dan memperluas pasar barang dan jasa. Pasar yang sudah ada harus terus dipertahankan. Namun diusahakan membuka peluang lainnya guna memasuki pasar baru. Misalnya membuka pasar di luar negeri yang dapat menaikkan permintaan. Kesimpulannya adalah harus mempu meningkatkan permintaan barang dan jasa.

b. Cara Mengatasi Pengangguran Struktural
Pada dasarnya pengangguran struktural adalah pengangguran yang disebabkan perubahan struktur ekonomi, misalnya dari ekonomi agraris berubah kearah ekonomi industri. pergeseran ini menitikberatkan pada penyesuaian karakter dan budaya pekerja sektor industri. untuk mengatasi hal tersebut diperlukan berbagai langkah untuk mengatasi hal tersebut diantaranya pengadaan pendidikan dan pelatihan bagi calon pekerja . pemindahan pekerja dari tempat yang tidak membutuhkan ke tempat yang membutuhkan, meningkatkan mobilitas tenga kerja dan modal yang ada, dan mendirikan industri yang bersifat padat karya sehingga dapat menampung tenaga kerja yang pengangguran.

c. Cara Mengatasi Pengangguran Friksional
Pada dasarnya, pegangguran friksional tidak dapat dihilangkan sama sekali dan hanya dapat dikurangi. Cara mengurangi pengangguran friksional adalah dengan penyediaan informasi yang lengkap bagi calon pekerja. Cara lainnya adalah penyusunan penggunaan tenaga kerja sebaik mungkin.

d. Cara Mengatasi Pengangguran Musiman
Pengangguran musiman adalah pengangguran yang terjadi di musim-musim tertentu. Pengangguran seperti ini dapat diatasi dengan pemberian informasi yang jelas tentang lowongan pekerjaan pada bidang lainnya dan melatih seseorang agar dapat bekerja di waktu menunggu.

  Nah, itulah mengenai PENGANGGURAN. Jika ada pertanyaan bisa menghubungi admin DISINI atau dengan cara tinggalkan pertanyaan anda di kolom komentar.

SUMBER REFERENSI :
Alam. 2012. Ekonomi Untuk kelas XI. Jakarta . ESIS Halaman 40 - 45

SUMBER GAMBAR :
http://cerita-motivasi-terbaik.blogspot.co.id/2013/05/nasihat-untuk-para-calon-pengangguran.html

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel