-->

INDEKS HARGA

                             
INDEKS HARGA
 Ada banyak barang yang dapat kita temui di pasaran. Setiap mempunyai harga yang berbeda-beda. Sangat sulit bagi kita untuk membandingkan macam-macam harga barang sebab ada harga barang yang naik ada pula harga barang yang turun. Seandainya semua barang bergerak kearah yag sama dan dalam perbandingan yang sama, perubahan harga tidak akan memberi banyak pengaruh. Misalnya, bila harga semua barang yang di beli oleh masyarakat naik 2 kali lipat, tetapi penghasilan mereka juga mengalami kenaikan 2 kali lipat, maka tingkat pendapatan rill atau tingkat hidup masyarakat tidak akan mengalami perubahan. Tetapi kenyataannya harga-harga tidak mengalami perubahan ke arah yang sama. Oleh karena itu, perubahan harga akan mengahasilkan dampak yang beragam di dalam lapisan masyarakat. Kenaikan biaya hidup akan terasa sangat berat sekali bagi mereka yang berpenghasilan tetap. Untuk memperjelas adanya kenaikan harga-harga., maka Biro Pusat Statistik setiap bulannya mengeluarkan daftar indeks harga konsumen ( atas 350+ macam barang )

A.Pengertian Indeks Harga
                                 Indeks harga adalah perbandingan antara harga rata-rata pada tahun yang dihitung dan tahun dasar. Tahun dasar yang digunakan adalah tahun yang dibuat sebagai patokan perhitungan. Pada prinsipnya kita bebas memilih tahun dasar, tetapi agar perhitungannya akurat dan rasional, maka tahun dasar yang dipilih sebaiknya adalah tahun dimana kondisi perekonomian sedang dalam keadaan stabil dan tidak terlalu lama dengan tahun yang akan dihitung.

B.Macam-Macam indeks harga yang digunakan di Indonesia
                                 Ada tiga macam indeks harga yang berlaku di Indonesia, yaitu indeks harga produsen (IHP), indeks harga perdagangan besar, dan indeks harga konsumen (IHK)
Indeks Harga Produsen
                                    IHP dihitung berdasarkan fluktuasi harga hasil panen di pedesaan. tujuannya adalah antara lain untuk menilai kesejahteraan petani dilihat dari nilai tukar hasil pertanian.
Indeks harga perdangan besar
                                    ihpb  merupakan perhitungan yang menggunakan data perdagangan besar. Harga perdagangan besar mencakup barang perdagangan dalam jumlah besar (grosir) yamg terdiri atas 5 macam, yaitu pertanian, hasil industri, hasil pertambangan, hasil impor dan ekspor. IHPB digunakan untuk melihat keadaan perekonomian secara nasional
Indeks Harga Konsumen (Ihk)
                                    Perhitungan IHK Menggunakan data harga konsumen (HK). HK adalah harga barang-barang yang dierdagangkan secara ecerran untuk dikonsumsi secara sendiri dan bukan untuk dijual. Diambil dari 4 kelompok,  yaitu kelompok makanan, perumahan, sandang, dan aneka jenis barang dan jasa. Dari data HK dapat diolah pula data indeks bahan pokok ( IBP ) yang terdiri atas indeks harga sembako. IBP digunakan oleh badang pusat statistik sebagai indikator inflasi di indonesia

C.Tujuan Perhitungan Indeks Harga
                                 Indeks harga telah dipakai luas oleh pihak-pihak yang membutuhkan. Berikut adalah tujuan perhitungan indeks harga :
Sebagai petunjuk atau indikator yang dapat digunakan dalam mengukur kegiatan perekonomian secara umum
Indeks harga perdagangan besar dapat memberikan gambaran tren atau kecenderungan dalam pola konsumsi masyarakat
Indeks harga konsumen (IHK) dan indeks harga hidup dapat digunakan sebagai patokan penetapan gaji dan perubahannya
Sebagai pedoman pembelian bagi perusahaan-perusahaan yang memiliki persediaan dalam jumlah besar dan teratur. Jika gejala harga naik secara terus menerus, maka penyediaan atau pengadaan barang dapat dipercepat. Sebaliknya jika harga cenderung turun maka pengadaan barang dapat ditunda
Indeks harga yang berlaku dalam petani, yang dibayar atau diterimanya , merupakan gambaran petani semakin makmur atau melarat
Indeks harga umumnya digunakan pedagang dalam menetapkan harga dan penentuan jumlah persediaan.


D. Metode perhitungan indeks harga
                                   Secara umum ada 2 macam yang digunakan dalam menghitung indeks harga yakni metode agregatif tertimbang dan metode agregatif tidak tertimbang.
A.metode agregatif tidak tertimbang.
                                     Metode agregatif tidak tertimbang sangat mudah dan sederhana sebab hanya menjumlahkan harga rata-rata untuk tahun yang dihitung lalu dibandingkan dengan rata-rata tahun dasar (tahun pembanding). Rumus metode agregatif tertimbang dan metode agregatif tidak tertimbang adalah sebagaiberikut :


                                          Agar lebih jelas, perhatikan  perbandingkan harga indeks  berikut. Misalkan harga rata-rata vahan pokok dari beberapa pasar yang berada diindonesia. Harga berikut dinyatakan dalam rupiah dan merupakan harga rata-rata tahunan

JENIS BAHAN POKOK
2012
2013
Beras/Kg
5.500
6.300
Ikan asin/kg
26.000
30.000
Minyak kelapa/kg
7.800
13.500
Gula pasir/kg
6.800
6.800
Garam/kg
2.000
2.000
Minyak tanah/liter
3.000
4.000
Mie instan/bungkus
1.000
1.100
Susu kental manis/kaleng
6.500
7.500
Telur ayam/kg
9.500
12.000
Jumlah
68.100
83.200


Sumber : buku pelajaran

Indeks harga      Pon  = ∑ Po       x 100%
                                           ∑ Pn    
Indeks harga 2012 : 100
Indeks harga 2013 : 83.200 x 100
                                     68.100
                                    = 122,17
                                           Dari perhitungan tersebut maka dapat dilihat bahwa indeks harga naik 22,17% untuk tahun 2013 dibandingkan tahun 2012. Metode  agregatif tidak tertimbang sangat jarang digunakan karena memiliki banyak kekurangan. Jika kita perhatikan dari table diatas maka akan tampak jelas sekali ketimpangannya. Harga beras dinyatakan dalam kg sedangkan harga minyak tanah dinyatakan dalam liter. Selain masalah satuan, jumlah konsumsi juga tak diperhitungkan. Jadi metode indeks harga tak tertimbang ini belum dapat mencerminkan keadaan masyarakat sebenarnya

B.Metode agregatif tertimbang
                                      Secara umum ada 3 cara perhitungan dalam metode agregatif tidak tertimbang yakni  metode Laspeyres, metode Paasche dan metode tahun khas. Dalam artikel ini hanya akan membahas metode Laspeyres karena memang metode inilah yang paling sering digunakan dalam mementukan indeks harga agregatif tertimbang. Berikut adalah rumusnya :




Berikut adalah contohnya :
Berikut adalah harga dari 5 jenis buah-buahan yang dijual disutu daerah dengan harga rata-rata. Sedangkan dalam timbangan dipakai jumlah yang terjual (dalam kg) yahun 2012
Jenis buah
2012
Po
2013
pn
2012
Qo
Pn x Qo
Po x Qo
Pisang
7.600
8.000
560
4.480.000
4.256.000
Melon
5.000
5.200
440
2.288.000
2.200.000
Manga
1.200
1.500
300
450.000
360.000
Pepaya
1.500
2.000
200
400.000
300.000
Mentimun
6.700
7.000
150
1.050.000
1.005.000
jumlah



8.668.000
8.121.000


I.H.L =   8.668.000   x 100%
             8.121.000
      = 106,73%
Kesimpulan : Harga dari kelima buah diatas mengalami kenaikan harga rata-rata sejumlah 6,74%

SUMBER REFERENSI :
Alam. 2012. Ekonomi Untuk kelas XI. Jakarta . ESIS Halaman 91-95


SUMBER GAMBAR:
http://www.seputarforex.com/artikel/forex/lihat.php?id=116059&title=trading_forex_dengan_analisa_intermarket_1

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel