Perencanaan Strategi Korporat dan Divisi
Beberapa
korporasi memberi banyak kebebasan pada unit bisnis mereka untuk menetapkan
tujuan dan strategi penjualan serta laba mereka sendiri. Semua kantor korporat
melaksanakan empat kegiatan perencanaan:
1.
Mendefinisikan
Misi Korporat
Sebuah organisasi
didirikan untuk mencapai sesuatu: membuat mobil, meminjamkan uang, menyediakan
penginapan dan seterusnya. Untuk mendefinisikan misinya perusahaan harus
menjawab pertanyaan klasik Peter Drucker:
a.
Apa bisnis
kita?
b.
Siapa pelangganya?
c.
Apa nilainya
bagi pelanggan?
d.
Akan menjadi
apa bisnis kita?
e.
Bagaimana
seharusnya keadaan bisnis kita nanti?
Lima karakteristik utama
pernyataan misi yang baik:
a.
Memfokuskan
diri pada jumlah tujuan yang terbatas
b.
Pernyataan
misi menekankan kebijakan dan nilai utama perusahaan.
c.
Pernyataan
misi mendefinisikan bidang kompetetif utama tempat perusahaan akan beroperasi
d.
Pernyataan
misi mengambil pandangan jangka panjang
e.
Pernyataan
misi pendek, mudah di ingat dan mempunyai arti
2.
Menentukan
Unit Bisnis Strategis
Perusahaan
sering mendefinisikan bisnis mereka berdasarkan produk. Tetapi profesor
pemasaran terkenal harvard, Ted Leviit, berpendapat bahwa definisi pasar dari
sebuah bisnis lebih unggul dari definisi produk. Dengan kata lain, perusahaan
harus melihat bisnis mereka sebagai proses memuaskan pelanggan, dan bukan
proses menghasilkan barang.
Sebuah perusahaan bisnis
dapat mendefinisikan dirinya sendiri berdasarkan tiga dimensi:
1. Kelompok pelanggan
2. Kebutuhan pelanggan, dan
3.Teknologi
Tujuan mengidentifikasi unit bisnis strategis perusahaan adalah
mengembangkan strategi terpisah dan menentukan pendanaan yang tepat.
3.
Menentukan
Sumber Daya Bagi Setiap SBU
Setelah mendefinisikan SBU, manajemen harus memutuskan bagaimana
caramengalokasiakan sumber daya korporat pada setiap SBU. Matriks GE/McKinsey
mengklasifikasikan setiap SBU menurut perluasan keunggulan kompetitifnya dan
daya tarik industrinya. Model lain, Matriks pangsa pertumbuhan BCG, menggunakan
pangsa pasar relatif dan tingkat pertumbuhan pasar tahunan sebagai kriteria
mengambil keputusan investasi.
4.
Menilai
Peluang Pertumbuhan
Menilai
peluang pertumbuhan meliputi perencanaan bisnis baru, penyusutan, dan
menghilangkan bisnis lama. Jika ada kesenjangan antara penjualan yang
diinginkan di masa depan dengan penjualan yang diproyeksikan, manajemen
korporat harus mengembangkan atau mengakuisisi bisnis baru untuk mengisinya. Cara
perusahaan mengisi kesenjangan perencanaan strategis:
a. Pertumbuhan Intensif
Tindakan pertama yang harus dilakukan manajemen korporat adalah
meninjau peluang meningkatkan bisnis yang ada. Pertama-tama perusahaan harus
mempertimbangkan apakah perusahaan bisa mendapatkan lebih banyak pangsa pasar
dengan produk lama mereka yang ada di pasar saat ini, menggunakan strategi
penetrasi pasar. Perusahaan membahas apakah mereka dapat mengembangkan pasar
baru bagi produk lamanya, dalam strategi pengembangan pasar. Lalu perusahaan
meninjau apakah perusahaan dapat mengembangkan produk baru yang disukai oleh
pasarnya dengan strategi pengembangan produk. Lalu perusahaan mengembangkan
produk baru di pasar dalam strategi diversifikasi.
b. Pertumbuhan Integratif
Sebuah bisnis dapat meningkatkan penjualan dan laba melalui
integrasi ke belakang, ke depan, dan horisontal di dalam industrinya. Sebagai
contoh, raksasa obat-obatan, Merck, tidak sekedar mengembangkan dan menjual
obat-obatan yang etis dan memerlukan resep dokter. Merck membeli Medco,
distributor farmasi lewat pesana surat, membentuk joint venture dengan Du Pont
untuk mengadakan lebih banyak riset dasar, dan memulai joint venture lain
dengan Johnson & johnson untuk memasukan produk mereka ke pasar bebas.
Perusahaan media meraup manfaat yang besar dari pertumbuhan integratif.
c. Pertumbuhan Diversifikasi
Pertumbuhan ini masuk akal ketika ada peluang baik di luar bisnis
yang ada. Ada beberapa tipe diversifikasi yang mungkin bagi Musicale. Pertama,
perusahaan dapat memilih strategi konsentris dan mencari produk baru yang
memiliki sinergi teknologi atau pemasaran dengan lini produk yang ada. Kedua,
perusahaan dapat menggunakan strategi horisontal untuk mencari produk-produk
yang dapat menarik minat pelanggan yang ada, bahkan jika produk-produk itu
tidak berhubungan secara teknologi dengan lini produk yang ada.
d. Menyusutkan dan Mendivestasikan Bisnis Lama
Bisnis yang lemah memerlukan jumlah perhatian manajerial dalam
porsi besar. Perusahaan harus secara seksama mengurangi, memanen, atau
mendivestasikan bisnis lama yang sudah lamban untuk melepaskan sumberdaya yang
diperlukan agar dapat digunakan dan mengurangi biaya.
Organisasi perusahaan terdiri dari struktur, kebijakan, dan budaya
korporatnya, yang semuanya dapat tidak berfungsi dalam lingkungan bisnis yang
berubah dengan cepat. Budaya adalah DNA perusahaan, dari atas ke bawah. Kadang-
kadang buadaya korporat berkembang secara organik dan disalurkan secara
langsung dari kepribadian dan kebiasaab CEO kepada karyawan perusahaan.
Inovasi Pemasaran
Sebuah
perusahaan strategis inovatif, menawarkan lima strategi kunci untuk mengelola
perubahan dalam sebuah organisasi ;
1. Menghindari
judul inovasi, memilih satu nama yang adil bagi semua pihak
2. Menggunakan
sistem pertemanan, mencari tim kerja
yang satu pemikiran
3. Segera
menentukan ukuran, harus memilki catatan mengenai pendanaan, inovasi tambahan,
eksperimental dan lain-lain.
4. Membidik
sasaran mudah terlebih dahulu, dimulai dengan menerapkan ide – ide yang mudah.
5. Mendapatkan
data untuk mendukung insting anda, gunakan pengujian untuk mendapatkan masukan
dan memperbaiki ide.